Papua (Provinsi Papua dan Papua Barat) terdiri dari kurang lebih 254 suku bangsa . Seluruh suku bangsa tersebut dikelompokkan menjadi 7 wilayah adat yaitu.
Mamta : Papua Timur Laut (87 suku)
Saereri : Papua Utara/Teluk Cendrawasih (37 suku)
Domberai : Papua Barat Laut (52 suku)
Bomberai : Papua Barat (19 suku)
Anim Ha : Papua Selatan (29 suku)
La Pago : Papua Tengah (19 suku)
Meepago : Papua Timur (11 suku).
- Wilayah Adat Mamta :
- Kota Jayapura (Port Numbay)
- Sentani
- Genyem
- Depapre
- Demta
- Sarmi
- Bonggo
- Mamberamo
- Wilayah Adat Saereri :
- Biak Numfor
- Supiori
- Yapen
- Waropen
- Nabire Bagian Pantai
- Wilayah Adat Domberai :
- Manokwari
- Bintuni
- Babo
- Wondama
- Wasi
- Sorong
- Raja Ampat
- Teminabuan
- Inawatan
- Ayamaru
- Alfat
- Aitinyo
- Wilayah Adat Bomberai :
- Fakfak
- Kaimana
- Kokonao
- Mimika
- Wilayah Adat Ha Anim :
- Merauke
- Digoel
- Muyu
- Asmat
- Mandobo
- Wilayah Adat La Pago :
- Pegunungan Bintang
- Wamena
- Tiom
- Kurima
- Oksibil
- Okbibab
- Wilayah Adat MeePago
- Puncak Jaya
- Tolikara
- Paniai
- Nabire Pedalaman
- Tradisi Papua 'iki pelak' atau potong jari oleh suku Dani
Tradisi 'iki pelak' alias potong jari asal Papua ini adalah tradisi dari Suku Dani.
Pemotongan jari ini biasanya di lakukan pada wanita suku Dani, saat suami meninggal maka sang istri wajib melakukan tradisi iki pelak atau pemotongan jari.
Tadisi ini merupakan perwujudan rasa cinta dan kehilangan yang amat sangat untuk orang yang di cintai.
pemotongan jari tersebut dilakukan oleh ayah maupun saudara dekat dari wanita yang suaminya meninggal tersebut.
pemotongan dilakuan menggunakan kampak tadisional suku Dani.
Hal serupapun dilakukan pria untuk menunjuk rasa amat kehilangan jika ada saudaranya yang meninggal, namun bukan dengan memotong jari melainkan melainkan memotong daun telinga/kuping.
Alat yang biasanya di gunakan semacam sebilah bambu yang tajam.
Untuk melengkapi tmomentum berduka, dilakukan ritual mandi lumpur sebagai lambang bahwa semua yang hidup pada akhirnya akan kembali ke tanah.